tag:blogger.com,1999:blog-89890028350649983162024-03-14T08:52:06.430-07:00HafeezHafeez Jiddanhttp://www.blogger.com/profile/01253029218702620836noreply@blogger.comBlogger23125tag:blogger.com,1999:blog-8989002835064998316.post-23477365779254404742011-02-15T02:53:00.000-08:002011-02-15T02:53:13.930-08:00info Lomba<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjssF-hY03kUjVMrCLl9rcDGOzwzW8E0Ga5lF1G2VyiFewsYav-jepRKP8ByGBXMSbwhx5G0Q57V_S7tnDIvmhNqeVHQNUri-epWk1p8sVeZ6J89LosLgYjPrN7_mcjbzzFBLw4mEN_8q8/s1600/3012_kompasmudakompetisi_4x270fc-01.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjssF-hY03kUjVMrCLl9rcDGOzwzW8E0Ga5lF1G2VyiFewsYav-jepRKP8ByGBXMSbwhx5G0Q57V_S7tnDIvmhNqeVHQNUri-epWk1p8sVeZ6J89LosLgYjPrN7_mcjbzzFBLw4mEN_8q8/s400/3012_kompasmudakompetisi_4x270fc-01.jpg" width="273" /></a></div>Hafeez Jiddanhttp://www.blogger.com/profile/01253029218702620836noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8989002835064998316.post-61865294158234794892011-01-24T09:43:00.001-08:002011-01-24T09:43:14.869-08:00Lomba Logo Asean 2011LOGO ASEAN 2011<br />
Kriteria Lomba Logo<br />
<br />
1. Logo Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2011 mengandung unsur-unsur Peran Indonesia dalam ASEAN, Komunitas ASEAN 2015, dan manfaat ASEAN pada masyarakat.<br />
2. Ide asli, belum pernah dipublikasikan dan diikutsertakan dalam lomba yang lain 3. Logo harus mengandung lambang ASEAN. Lambang ASEAN yang digunakan harus sesuai dengan yang asli (dapat dilihat di www.aseansec.org/7095.htm)<br />
4. Desain berwarna.<br />
5. Logo dilengkapi dengan penjelasan dan makna logo.<br />
<br />
Persyaratan Lomba<br />
<br />
1. Terbuka untuk WNI, tidak dipungut biaya, melampirkan identitas diri/ fotocopy KTP dan nomor telepon/e-mail yang dapat dihubungi<br />
2. Desain logo dikirim dalam bentuk soft copy (Corel Draw atau Adobe Illustrator) ke: lombalogo.djksa@gmail.com dan hard copy dicetak di kertas foto glossy A4 dikirim dalam amplop tertutup dengan tulisan LOGO ASEAN 2011 paling lambat tgl 25 September 2010 (cap pos) kepada:<br />
<br />
<br />
Panitia Lomba Logo Keketuaan Indonesia di ASEAN Tahun 2011<br />
<br />
Sekretariat Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN, Lantai 9<br />
Kementerian Luar Negeri RI<br />
Jl. Taman Pejambon no. 6<br />
Jakarta Pusat<br />
<br />
Satu Pemenang akan mendapatkan penghargaan dan hadiah menarik lainnya yang diumumkan pada website Kemlu (www.deplu.go.id) bulan Oktober 2010.<br />
Keputusan dewan juri adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat. Hak cipta semua desain yang masuk sepenuhnya menjadi milik Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN.<br />
<br />
sumber: http://www.dapunta.com/lomba-logo-asean-2011.htmlHafeez Jiddanhttp://www.blogger.com/profile/01253029218702620836noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8989002835064998316.post-3220200190212747172011-01-11T15:48:00.000-08:002011-01-11T15:48:11.743-08:00Metodologi Studi IslamMetodologi studi Islam terdiri atas berbagai pendekatan penelitian atau research. Berbagai dimensi Islam dalam problematika kehidupan manusia dikaji secara objektif dan sistematis. Mengumpulkan informasi dan menemukan prinsip-prinsip umum demi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya tentang Islam.<br />
<br />
Salah satu pendekatannya disebut dengan Studi Islam Kawasan. Perkembangan pendekatan ini membahas tentang kawasan Asia Tenggara, Cina, dan Afrika Timur. Negara-negara yang dikaji terpilih dari perwakilan benua Asia dan Afrika.<br />
<br />
Perkembangan Islam dalam satu kawasan diteliti dari berbagai segi. Tepatnya lebih pada satu negara yang memiliki perkembangan Islam dalam masyarakatnya. Baik dari segi sejarah masuknya Islam, pendekatan dan strategi penyebaran Islam lokal, akulturasi budaya dengan tradisi setempat, peran politik Islam, dan fungsi Islam dalam masyarakat.<br />
<br />
Kawasan Afrika Timur. Meliputi negara Sudan, Ethiopia, dan Somalia, khususnya Sudan Timur yang telah modern yang sebelumnya memisahkan diri dari Sudan Tengah. Perkembangan Islam di Sunda dilakukan secara kultural dan struktural. Banyak dilakukan oleh orang suci atau faqis yang berasal dari Arab dan Mesir.<br />
<br />
Kawasan Asia Tenggara. Dimaksudkan pada wilayah Islam di negara Indonesia, Mindanau atau Filipina Selatan, Pattani di Thailand, Semenanjung dan Kalimantan Utara atau wilayah Malaysia. Strategi dakwah Islam di Asia Tenggara menggunakan tiga cara.<br />
<br />
Jalur damai perdagangan. Misi dakwah para dai Islam dari Arab dan India. Dan melalui kekuasaan setelah berdiri kerajaan atau negara.<br />
<br />
Kawasan Cina. Selama 4.000 tahun lebih peradaban tua Cina telah berlangsung. T’ai Tsung naik tahta tahun 626, Nabi Muhammad baru melakukan hijrah dari Mekah ke Madinah. Persatuan Cina oleh T’ai Tsung (638 M), Nabi Muhammad baru meletakkan pondasi dan dasar negara Islam. <br />
<br />
Dinasti Yuan (1260-1363) sangat berjasa dalam penyebaran agama Islam. Hubungan lebih harmonis ketika masa Dinasti Ming (1368-1644) dan terjadi ibadah haji pertama Muslim Cina dalam jumlah banyak.<br />
<br />
Terjadi proses penerjemahan dari kitab-kitab Arab ke bahasa Cina. Proses meredup dan dinginnya Islam Cina terjadi ketika penduduk Muslim Cina melakukan pemberontakan dan ditumpas dengan kejam oleh pemerintah yang berkuasa pada abad 19.<br />
<br />
Metodologi studi Islam mengkaji pula kawasan-kawasan kontemporer. Artinya perkembangan umat Islam di berbagai negara zaman sekarang. Kajian yang telah dilakukan meliputi Islam kawasan Amerika Serikat, Islam di Cina pasca revolusi kebudayaan, dan Islam di Asia Tenggara.<br />
<br />
Khusus Islam di Asia Tenggara, dikategorikan pada: Umat Islam mayoritas, seperti di Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia. Umat Islam minoritas, seperti di Filipina, Thailand, dan Singapura. Contoh eksistensi minoritas Muslim adalah pemberlakuan pengadilan agama khusus perkara kekeluargaan.<br />
<br />
Kebaikan Islam Lintas Kawasan<br />
<br />
Salah satu tujuan dari pengembangan metodologi studi Islam adalah pembuktian secara normatif ilmiah terhadap ajaran-ajaran Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin, atau kebaikan bagi semesta alam. Upaya ini dilakukan untuk meminimalisir pencitraan negatif yang menyudutkan Islam di masyarakat dunia.<br />
<br />
Beberapa argumentasi awal untuk membuktikan perkembangan positif perkembangan Islam di suatu kawasan, yaitu:<br />
<br />
Pertama. Islam sebagai agama perdamaian. Bentuk pernyataan keesaan kepada Allah SWT sebagai Tuhan Yang Maha Esa harus disertai dengan kemaslahatan persaudaraan umat manusia.<br />
<br />
Kedua. Islam menjalankan peran dalam menghadapi problematika hidup manusia. Mencakup masalah keagamaan, politik, ekonomi, sosial, pendidikan, hukum, budaya. Ajaran Islam tidak sebatas keyakinan un sich kepada Tuhan. Tetapi mencakup semua sistem kehidupan bermasyarakat dengan multidimensinya.<br />
<br />
Ketiga. Peran sosial Islam dalam menghadapi perbedaan kasta dan strata sosial, termasuk perbedaan gender, warna kulit, suku bangsa, bahasa, dan agama. Semua manusia adalah sama di hadapan Tuhan, hanya tingkat ketaqwaan dan prestasi usahanya di dunia yang membedakannya menurut Tuhan.<br />
<br />
Ajaran Islam harus dibuktikan secara komprehensif sebagai agama yang mengutamakan kesetaraan antar manusia sesuai dengan potensi dan fungsi masing-masing. Bersifat egaliter dalam masyarakat sebagai makhluk dan hamba Allah SWT.<br />
<br />
Keempat. Peran politik dan hukum Islam menekankan pada keadilan, kebijaksanaan, dan menegaskan supremasi hukum. Setiap pemimpin dalam ajaran Islam harus memberikan ketentraman dan keamanan, serta selalu mengutamakan kepentingan orang banyak.<br />
<br />
Kelima. Pendidikan Islam memberikan ruang bebas dalam pemenuhan hak-hak manusia dalam mendapatkan pendidikan. Pemerataan pendidikan termasuk misi Islam, malah mempelajari ilmu adalah kewajiban sampai tutup usia.<br />
<br />
Keenam. Ekonomi Islam memerangi praktek riba yang merugikan dan membuat seseorang terjerat dengan lipatan bunga. Menganjurkan kejujuran demi kebaikan dan keadilan manusia. Menolak praktek kecurangan timbangan, penipuan jual beli, monopoli komoditas ekonomi, dan kapitalisme yang menghalalkan segala cara.<br />
<br />
Kekayaan materi merupakan sarana berbuat baik dan memajukan manusia lain. Persaingan tidak sehat membuat rakyat lemah semakin miskin. Ajaran Islam menganjurkan pemanfaatan optimal harta untuk kebaikan dunia dan akhirat. Bukan malah menjadi budak dari harta.<a href="http://anneahira.com"><br />
<br />
www.anneahira.com</a>Hafeez Jiddanhttp://www.blogger.com/profile/01253029218702620836noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8989002835064998316.post-89793042508460871612011-01-06T05:55:00.000-08:002011-01-06T05:55:21.908-08:00Dida Darul Ulum: PSSI dan Naturalisasi<a href="http://darul-ulum.blogspot.com/2010/12/pssi-dan-naturalisasi.html">Dida Darul Ulum: PSSI dan Naturalisasi</a>Hafeez Jiddanhttp://www.blogger.com/profile/01253029218702620836noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8989002835064998316.post-79382091253925745632011-01-03T19:50:00.000-08:002011-01-03T19:50:08.074-08:00Sanggar Seni An-Najah, Rapa-i Geleng<object width="480" height="385"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/O48svGXsMSY?fs=1&hl=en_US"></param><param name="allowFullScreen" value="true"></param><param name="allowscriptaccess" value="always"></param><embed src="http://www.youtube.com/v/O48svGXsMSY?fs=1&hl=en_US" type="application/x-shockwave-flash" allowscriptaccess="always" allowfullscreen="true" width="480" height="385"></embed></object>Hafeez Jiddanhttp://www.blogger.com/profile/01253029218702620836noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8989002835064998316.post-78429671307013281122011-01-02T06:12:00.000-08:002011-01-02T06:12:25.004-08:00al-Qur`an Untuk Microsoft Word 2007dalam pembuatan makalah di kuliah, khususnya yang kuliah di perguruan tinggi Islam, tentunya tidak ketinggalan tugas makalahnya harus ada ayat- ayat al-Qur`an. Dalam peulisan ayat al-Qur`an kita tidak perlu lagi mengetik satu persatu ayat al-Qur`an. karena sudah ada software yang telah dimasukkan seluruh ayat al-Qur`an.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDuOz2Z35ygV8GxgtLeFi58mRLYEx567-lsHsPfj4m1OQeJsSGUq8mTrA6d6Hof3hUP_zINGxGHQtclysga4-t3UjsHzulB2OAWdTeqcJqoceV5Ni81EP5opEke6ek4tK_eRCaA2SLVDQ/s1600/fgfg.png" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="114" width="151" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDuOz2Z35ygV8GxgtLeFi58mRLYEx567-lsHsPfj4m1OQeJsSGUq8mTrA6d6Hof3hUP_zINGxGHQtclysga4-t3UjsHzulB2OAWdTeqcJqoceV5Ni81EP5opEke6ek4tK_eRCaA2SLVDQ/s400/fgfg.png" /></a></div><br />
<br />
<br />
Jika anda menggunakan Microsoft Office Word 2007 maka gunakanlah Al-Qur'an In Word 1.3, dan jika anda belum punya softwarenya segera download <a href="http://mastertea.blogspot.com/">disini</a>.Hafeez Jiddanhttp://www.blogger.com/profile/01253029218702620836noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8989002835064998316.post-16546820699399120062011-01-01T09:46:00.000-08:002011-01-01T09:46:14.039-08:00Surya PalohChairman Media Grup, yang antara lain menaungi koran Media Indonesia dan MetroTV, ini juga aktif dalam dunia politik. Mantan Ketua Dewan Penasehat Golkar (2004-2009) itu mendirikan dan memimpin organisasi masyarakat, Nasional Demokrat. Ormas itu dideklarasi, Senin 1 Februari 2010 di Gedung Istora Senayan, Jakarta. Dia berkehendak kuat meujudkan restorasi nasional.<br />
<br />
Tekad restorasi nasional itu telah pernah dikumandangkannya tatkala dia mengikuti proses Calon Presiden melalui Konvensi Partai Golkar tahun 2004. Putera bangsa kelahiran Kutaraja (Banda Aceh) tanggal 16 Juli 1951, yang juga politisi dan pengusaha sukses, ini berkehendak membawa perubahan baru di republik ini. Restorasi nasional ingin diwujudkannya.<br />
<br />
Menurutnya, salah satu kata kunci agar berhasil merestorasi masa depan bangsa secara menyeluruh ke arah yang lebih baik adalah harus memiliki otoritas penuh dan didukung rakyat. Otoritas tertinggi itu ada di tangan seorang presiden sebagai pemimpin nasional. Sebab, menurutnya, maju atau mundurnya sebuah bangsa lebih 50 persen disumbangkan oleh faktor kepemimpinan seorang pimpinan nasional (presiden).<br />
<br />
Sejak masa belia, terbilang usia belasan tahun, impian kehidupan berpolitik yang demokratis dan obsesi berbisnis untuk menyejahterakan rakyat, sudah sering disuarakannya. Dia ingin melakukan perubahan menuju kehidupan adil-makmur dan sejahtera bangsanya. Era reformasi memberinya jalan lapang untuk memperjuangkan sekaligus membuktikan kehendak dan ide-ide briliannya itu. Gagasan dan ide yang seringkali diungkapkan dalam editorial Media Indonesia yang dipimpinnya namun selalu menghadapi tembok tak tertembus. Kini, dia ingin mewujudkannya. Dia ingin bangsa ini berubah: Adil-makmur dan sejahtera!<br />
<br />
“Kita butuh perubahan besar bagi bangsa ini,” katanya mantap kepada TokohIndonesiaDotCom, memberi alasan pencalonannya sebagai presiden. “Saya berkeyakinan pada diri saya, dengan karunia Tuhan, dan apa yang telah diberikan oleh Yang Maha Kuasa, kesempatan lahir, besar dan berinteraksi di tengah-tengah bangsa ini, untuk menjadi salah satu figur alternatif pemimpin bangsa masa depan,” katanya dalam bagian awal pembicaraan.<br />
<br />
Kemandirian dan kepemimpinan sesungguhnya terasah pada dirinya sejak remaja. Saat masih dalam usia belia sekali, 14 tahun, dia sudah memulai bisnis leveransir, di sebuah kota kecil Serbelawan tahun 1965. Bersamaan dengan aktivitas bisnis itu, dia pun sudah mampu tampil sebagai pemimpin dan penggerak massa, dalam kapasitas sebagai Ketua Umum Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI) sub rayon Serbelawan, Kecamatan Dolok Batunanggar, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.<br />
<br />
KAPPI di daerah itu dia dirikan bersama teman-temannya untuk melawan pengaruh Partai Komunis Indonesia dan antek-anteknya, yang memberontak kepada negara melalui Gerakan 30 September/PKI. Peta pergolakan politik dan kekuasaan antara Jakarta dan Serbelawan, sama dalam pengamatan Surya Paloh yang rajin mengikuti pemberitaan lewat suratkabar dan radio, terutama gaung pidato Bung Karno yang sangat dia idolakan.<br />
<br />
Bermodalkan semangat kebangsaan, cinta tanah air, dan kekaguman akan proklamator Bung Karno yang sejak lama sudah ditanamkan ayahnya Daud Paloh, seorang perwira polisi, ditambah kemampuan orator ulung dan luasnya persahabatan serta kemampuan finansial sebagai leveransir ikan asin ke perkebunan, membuat anak muda itu makin leluasa menggerakkan organisasi KAPPI di Serbelawan, Simalungun. Jadi, ikhtiar sebagai politisi sekaligus pengusaha sukses sudah dijalankannya sejak awal.<br />
<br />
Memasuki saat-saat menjelang pensiun untuk hanya menikmati hari tua bersama istri dan anak, obsesi yang pernah bergema pada usia 14 tahun itu kembali membatin dalam perasaannya. Obsesi itu semakin hari semakin keras. Apakah dia harus berhenti untuk melakukan sesuatu yang lebih optimal? Atau apakah dia harus menyerah untuk menyatakan selamat tinggal kepada perjuangan, yang bukan terbatas kepada diri dan keluarganya?<br />
<br />
Akhirnya, pada suatu hari dia mengambil kesimpulan: “Saya tidak boleh menyerah. Saya tidak boleh mengatakan bahwa saya telah melakukan semua apa yang seharusnya saya lakukan. Masih ada satu misi besar lagi di depan. Kalau memang kesempatan ada, atau kalau memang kesempatan itu juga kita buat supaya ada, kita harus bisa melakukan sesuatu yang lebih besar memimpin bangsa ini, atas kepercayaan rakyat bangsa ini,” ujarnya. Semangat berapi-apinya kembali mencuat, sama seperti ketika masih muda dulu memimpin ratusan massa pemuda pelajar menurunkan papan nama KBKB, sebuah ormas underbouw PKI di Serbelawan.<br />
<br />
Semangat itu semakin mengkristal untuk bisa membawa perubahan besar bagi negeri ini. Sebab, kendati sudah belasan tahun sebagai publisher menyuarakan semangat perubahan dalam setiap editorial dan pemberitaan di setiap media yang didirikan dan dipimpinnya, perubahan yang diimpikannya tak kunjung datang. Kini, tokoh pers ini ingin menjemputnya, jika dia dipercaya memimpin bangsa ini.<br />
<br />
Tokoh Pers<br />
Kini, Surya Paloh sudah hampir memasuki akhir dekade kedua sebagai publisher. Predikat publisher mulai dia torehkan saat pertama kali menerbitkan Harian Prioritas pada 2 Mei 1986, bermarkas di Jalan Gondangdia, Jakarta Pusat. Koran ini menjadi legenda bagi banyak orang, apalagi bagi pribadi seorang Surya. Bukan hanya karena koran ini harus mati pada usia 13 bulan, melainkan lebih karena kematian itu hanya tiba akibat arogansi kekuasaan yang mendompleng pada Permenpen Nomor 1/Per/Menpen/1984 khususnya Pasal 33 butir “h”. Prioritas harus dibredel tepatnya pada tanggal 29 Juni 1987.<br />
<br />
Pengambil keputusan ketika itu lupa, bahwa di usia yang sudah 36 tahun, sesungguhnya Surya Paloh sudah semakin matang sebagai politisi dan pengusaha. Makanya Surya pasti tidak akan menyerah, malah akan memberikan perjuangan balik berlipat kali ganda. Padahal ketika itu, Surya sudah berada dalam lingkaran pusat kekuasaan lewat pertemanannya dengan putra-putri dan menantu Pak Harto, pemimpin besar ketika itu.<br />
<br />
Karena itu momentum pembredelan justru menjadi titik tonggak perjuangan Surya Paloh untuk mewujudkan hakiki sebuah pers yang bebas merdeka. Sebab, menurutnya, mustahil kehidupan berbangsa bisa demokratis jika tidak ada kebebasan pers. Perjuangan strategis kebebasan pers dimaksudkannya pula sebagai perjuangan untuk menegakkan demokrasi di sebuah bangsa besar bernama Indonesia.<br />
<br />
Ketika itu, sayang dia harus melangkah sendirian. Lebih parah lagi, baginya, pintu untuk memperoleh surat izin usaha penerbitan pers (SIUPP) pun mustahil. Selembar surat untuk menerbitkan media baru sebagai alat untuk memperjuangkan kebebasan pers dan menegakkan demokrasi, sudah tertutup rapat baginya.<br />
<br />
Kebesaran Surya sebagai anak rantau ibarat hanya menjadi seorang lone ranger yang berjalan sendirian dalam kegelapan rimba arogansi penguasa yang mengekang kebebasan pers. Praktis hanya sedikit insan pers nasional yang mensupportnya. Menunjukkan rasa simpati saja, apalagi empati terhadap perjuangannya, sangat terbatas. Apakah Surya Paloh dianggap bukan orang pers?<br />
<br />
Ketika dia berteriak lantang memperjuangkan kemerdekaan pers dengan mengajukan judicial review ke Mahkamah Agung R.I atas keputusan pemerintah mencabut SIUPP Prioritas, dia tetap seorang diri. “Saya dianggap bukan orang pers,” katanya pada suatu ketika.<br />
<br />
Karena itu, “Arogansi kekuasaan ini harus dilawan,” gumamnya lagi. “Demokrasi harus ditegakkan,” tegasnya. “Pers nasional harus bebas dari belenggu kematian,” tekadnya membara. Permenpen Nomor 01/Per/Menpen/1984 khususnya Pasal 33 butir “h” harus dicabut. Sebab Surya sangat yakin, seyakin yakinnya, bahwa mustahil dapat menumbuhkan demokrasi tanpa kebebasan pers.<br />
<br />
Maklum, ketika itu pers sangat tidak bebas sebab hampir tidak terlihat satupun perlawanan yang bisa diberikan masyarakat pers terhadap pemerintah. Pers nasional adalah pers yang manggut-manggut kepada kepentingan penguasa. Surya menyebutkan, kebijakan institusi pers, dari SPS, Dewan Pers, hingga PWI semuanya berada dalam satu irama dengan penguasa tanpa pernah memperjuangkan fungsi pers yang sesungguhnya sebagai kekuasaaan negara keempat di bidang demokrasi, atau the fourth estate of democracy. “Saya ternyata berada dalam komunitas pers yang sebagian besar telah menjadi instrumen kekuasaan dan patuh pada penguasa,” gugatnya kemudian.<br />
<br />
Ketika di kemudian hari Surya Paloh berhasil menyiasati gelapnya arogansi kekuasaan dengan mengambil-alih koran Media Indonesia secara sembunyi-sembunyi di “bawah tangan”, dia masih tetap dianggap sebagai orang pers pinggiran. Padahal di tangannya Media Indonesia sudah tampil sebagai koran pagi terbesar kedua.<br />
<br />
Kendati hingga titik itu dia masih saja dianggap bukan “orang pers,” sejak tahun 1989 muncul gagasan segarnya membangun sebuah community newspaper. Sebuah komunitas koran di daerah-daerah coba dilahirkannya supaya melek terhadap demokrasi dan hidup dalam kebebasan pers untuk membawa negara ini tiba pada sebuah perubahan yang lebih baik.<br />
<br />
Surya lalu membentuk perusahaan PT Surya Persindo, bertugas melakukan kerjasama kepemilikan saham dan pengelolaan media terhadap sepuluh suratkabar daerah dan sebuah mingguan, ditambah sebuah tabloid berita Detik di Jakarta.<br />
<br />
Ke-10 media tersebut adalah Harian Atjeh Post dan Mingguan Peristiwa di Banda Aceh, Harian Mimbar Umum di Medan, Harian Sumatra Ekspres di Palembang, Harian Lampung Pos di Bandar Lampung, Harian Gala di Bandung, Harian Yoga Pos di Yogyakarta, Harian Nusa Tenggara dan Bali News di Denpasar, Harian Dinamika Berita di Banjarmasin, serta Harian Cahaya Siang di Menado.<br />
<br />
Kebebasan pers yang Surya perjuangkan lewat semua instrumen yang dimiliki tetap dianggap hanya angin lalu. Semua suara itu baru memperoleh pembenaran di era reformasi. Pers akhirnya memperoleh kebebasannya yang hilang. Permenpen Nomor 1/Per/Menpen/1984 dicabut oleh Menpen Yunus Yosfiah di tahun 1998.<br />
<br />
Lewat kebebasan baru itu, idealisme Surya Paloh menjadi memuncak untuk memberi penguatan baru kepada demokrasi melalui peran media yang dimiliki. Keinginannya untuk benar-benar memperoleh pengakuan sebagai publisher sejati tak lagi terbendung tatkala pada 18 November 2000, dia berhasil mengundang Presiden RI Abdurrahman Wahid untuk meresmikan pendirian Metro TV sebagai sebuah stasiun televisi berita pertama di Indonesia. Lambang kepala burung rajawali putih mulai muncul pada dua entitas media yang berpengaruh miliknya: koran Media Indonesia dan stasiun televisi Metro TV.<br />
<br />
Seminggu kemudian tepatnya pada 25 November 2000 Metro TV mulai on air pertama kali, menyajikan siaran berita selama 18 jam setiap hari dengan dukungan teknologi yang fully digital. Ini adalah sebuah pencapaian yang luar biasa. Baik dari sisi pilihan teknologi maupun konten siaran yang sepenuhnya berita. Kemudian, persis tanggal 1 April 2001 Metro TV siaran non stop selama 24 jam setiap hari. Kehadiran Metro TV menjadi sebuah terobosan terbesar dalam dunia pertelevisian nasional.<br />
<br />
Eksistensi Surya Paloh sebagai peublisher terkemuka, sebagai tokoh pers yang selalu menyuarakan suara masa depan tak lagi diragukan. Termasuk oleh mereka para insan pers yang sebelumnya lebih mau mengakui dia sebagai pengusaha ketimbang insan pers.Ch. Robin Simanullang, Majalah Tokoh Indonesia Edisi 10<br />
<br />
*** TokohIndonesia.Com (Ensiklopedi Tokoh Indonesia)Hafeez Jiddanhttp://www.blogger.com/profile/01253029218702620836noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8989002835064998316.post-34984440636983705862011-01-01T05:17:00.000-08:002011-01-01T05:17:39.359-08:00Imam Dari PulauAlkisah. Tiga orang pemuda hidup di sebuah desa kecil. Mereka bertiga adalah pemuda yang rajin dan dikenal baik di kalangan masyarakat. Ketiganya juga rajin salat berjamaah di masjid. <br />
<br />
Suatu ketika seusai salat magrib di masjid, seorang imam yang sudah sangat tua memanggil ketiga pemuda. Kemudian ketiga pemuda tersebut memenuhi panggilan imam tersebut. Tampaknya sang imam ingin menyampaikan sesuatu. Para pemuda tesebut mencium tangan sang imam tersebut sebagai tanda hormat, kemudian mereka duduk di depan sang imam dengan penuh rasa rendah diri.<br />
<br />
Sang imam yang duduknya agak sudah sedikit membungkuk, jenggot dan rambut yang sudah memutih, kulit yang sudah berkerut, dengan nada bicara yang bergetar, menyampaikan sesuatu kepada ketiga pemuda yang sangat hormat kepada orang tua.<br />
<br />
“Wahai anak-anakku, lihatlah saya ini, lihatlah keadaan kampung kita ini. Dan coba lihat bagaimana pemuda-pemuda di kampung kita yang sebaya dengan kalian,” kata sang imam dengan nada bicara bergetar, tampak ia tidak lama lagi di dunia ini. Terdengar pekikan batuk tiga kali dari sang imam, kemudian dia melanjutkan lagi pembicaraannya kepada ketika pemuda tersebut. <br />
<br />
“Saya ini sudah sangat tua, saya hanya satu-satunya imam di kampung ini. Umur saya tidak lama lagi wahai anak-anakku. Saya takut anak-anakku, saya takut jikalau tuhan telah mengambil nyawaku, siapa lagi yang yang menggantikan aku? Siapa lagi yang jadi imam? Siapa lagi yang menyalati jenazah? Siapa anak-anakku?” Tanya sang imam dengan suara keras hingga air mata berderai di pipinya. Ketiga anak muda tersebut juga ikut meneteskan air mata mereka. Mereka saling bertatapan muka ketika mendengar nasehat dari sang imam tersebut.<br />
<br />
“Anak-anakku, tahukah kalian mengapa aku mengungkapkan isi hatiku kepada kalian?” Tanya sang imam lagi. Para pemuda saling bertatapan dan menggelengkan kepala tanpa menjawab dengan kata-kata tanda tidak tahu jawaban dari pertanyaan sang imam.<br />
<br />
“Saya sengaja memanggil kalian, karena hanya pada kalian yang hanya bisa saya titipkan harapan saya. Karena saya melihat hanya kalian bertigalah yang terbaik dari pemuda-pemuda yang lain di kampung ini. Kalian rajin salat berjamaah, kalian ta`zim kepada orang tua, kalian berakhlak mulia. Maka saya menaruh harapan kepada kalian agar kalian mejadi pengganti saya di kelak hari jika saya tiada lagi,” pinta sang imam dengan penuh harapan.<br />
<br />
Lalu ketiga pemuda tersebut saling bertatapan muka. Kemudian seorang dari mereka mengatakan kepada sang imam, ”Pak imam, kami mau menuruti apa kata pak imam. Memang kami juga mengawatirkan keadaan Pak Imam. Tapi kami ini orang-orang yang tidak ada ilmu, bagaimana kami bisa menggantikan Pak Imam?” Keluh seorang dari ketiga pemuda tersebut.<br />
<br />
“Tenang saja wahai pemuda. Di pulau seberang ada seorang ulama shalih yang terkenal sangat wara`, kalian harus belajar padanya. Insya Allah setelah kalian belajar di sana, kalian akan bisa menggantikanku jika aku telah tiada nanti,” kata sang imam dengan gembira karena sudah ada calon penggantinya.<br />
<br />
Kemudian ketiga pemuda tersebut bermusyawarah. Keesokan harinya mereka langsung berangkat ke pulau seberang untuk belajar pada seorang ulama shalih yang ditunjukkan sang imam. Sesampai di pulau seberang mereka bertemu dengan ulama shalih. Ulama salih tersebut menerima ketiga pemuda sebagai muridnya.<br />
<br />
Namun, ulama shalih tidak mengajarkan mereka. Sampai berbulan-bulan ketiga pemuda hanya disuruh bekerja. Ketiga pemuda bertanya-tanya mengapa mereka disuruh bekerja, padahal tujuan mereka menuntut ilmu. Lalu seorang dari ketiga pemuda memutuskan untuk pulang kampung saja, karena ia merasa dipermainkan oleh ulama shalih. Tinggallah dua pemuda lagi. Mereka berdua tetap bertahan dan bersabar. Mungkin mereka hanya disuruh bekerja dulu, baru diajarkan ilmu-ilmunya kepada mereka.<br />
<br />
Setahun sudah kedua pemuda bekerja di tempat orang shalih. Namun keduanya masih disuruh bekerja saja. Lalu seorang diantara keduanya hilang kesabaran dan memutuskan untuk pulang kampung juga. Akhirnya tinggallah seorang lagi.<br />
<br />
Ternyata, ulama shalih tersebut menguji kesabaran ketiga pemuda tersebut. Karena ia menginginkan muridnya adalah orang yang sabar dan tabah. Seorang pemuda lagi yang masih bertahan di tempat ulama shalih akhirnya dijadikan sebagai muridnya dan diajarkan segala ilmu yang ada padanya. Hingga akhirnya pemuda yang satu ini menjadi ulama besar dan menjadi pengganti sang imam di kampungnya. Sementara kedua pemuda yang menyerah tadi tidak mendapat apapun dan tidak menjadi apapun.<br />
Ternyata ilmu itu didapat dari kesabaran dan usaha keras. Pepatah arab mengungkapkan <i>man shabara zhafir</i>a, siapa bersabar beruntunglah ia.<br />
<br />
Telah dimuat di Rubrik <a href="cangpanah.com">Cang Panah</a>, <a href="harian-aceh.com">Harian Aceh</a> 31 Desember 2010Hafeez Jiddanhttp://www.blogger.com/profile/01253029218702620836noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8989002835064998316.post-69481766757238363582010-12-28T04:19:00.003-08:002010-12-28T04:22:03.483-08:00<script style="text/javascript" src="http://saungweb.googlecode.com/files/TOCcategory.js"> </script><br />
<script src="http://hafeezjurnal.blogspot.com/feeds/posts/default?max-results=9999&alt=json-in-script&callback=loadtoc"></script>Hafeez Jiddanhttp://www.blogger.com/profile/01253029218702620836noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8989002835064998316.post-70788104471154746002010-12-27T16:42:00.000-08:002010-12-27T16:44:47.363-08:00Hafeez Mirip Irfan Bachdim??<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjehHurBRBtNb3VUEJ3b5Fu_PGhNmkLrzvziEToXne2uJMlqLH_lI85x2UycnOWWSOKoutBupxed7CsxxNmg4jEDAMarll5cX77DVsy3qpfxWnXlD9LxpRNvQL5_jlR9S0UCavkZ0k190Y/s1600/irfan-tile.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="222" width="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjehHurBRBtNb3VUEJ3b5Fu_PGhNmkLrzvziEToXne2uJMlqLH_lI85x2UycnOWWSOKoutBupxed7CsxxNmg4jEDAMarll5cX77DVsy3qpfxWnXlD9LxpRNvQL5_jlR9S0UCavkZ0k190Y/s400/irfan-tile.jpg" /></a></div><br />
Hahaha, hehehe, huahaaa, hah hah hah, Dsb. Berbagai macam jenis ketawa pasti akan menyerangku, pasti banyak meledekku dengan pernyataan ini. Namun, ini bukan merupakan narsis, tapi kisah nyata yang kutulis. Ikuti kisah unik ini.<br />
<br />
Senin, 27 Desember 2010, sekitar pukul 16.00 Wib selepas shalat ashar aku berangkat ke kampus untuk mengikuti kuliah Bahasa Arab. Sampai di kampus, aku bergabung dengan kwan-kawan di kelas, ngobrol-ngobrol sambil menunggu ibu dosen datang. Dari semua pembicaraan yang kudengar di ruangan itu, semua membicarakan tentang kekalahan Indonesia VS Malaysia dengan kekalahan telak 0-3. Semua mengungkapkan kekesalannya atas kekalahan Indonesia. Namun, sebagian besar mengungkapkan kekesalannya terhadap suporter Malaysia yang berbuat curang. <br />
<br />
“Indonesia kalah gara-gara petasan Malaysia” ungkap seorang teman.<br />
“Petasan dan Laser Malaysia penggangu konsentrasi Timnas kita”.<br />
“palak kali aku sama suporter Malaysia” jawab yang lainnya.<br />
Dan banyak lagi ungkapan kekesalan mereka. <br />
<br />
Berbeda dengan yang cewek. Mereka lebih banyak memuji para pemain, baik pemain Indonesia maupun Malaysia. Dari mulut mereka keluar nama-nama bambang Pamungkas, Irfan Bachdim, Firman Utina, dan lain-lain.<br />
“hei, si Safee nama panjangnya apa lu?” tanya seorang cewek, tampaknya kagum dengan pencetak gol terbanyak Malaysia tersebut.<br />
<br />
Tiba-tiba ibu dosen sudah tiba di ruangan. Semua merapikan duduknya. <br />
Ibu dosen menyuruh kepada kami untuk mengumpulkan PR (pekerjaan rumah), setelah semua terkumpul, sejenak ia memperhatikan hasil kerja mahasiswanya tersebut. Tiba-tiba pandangan ibu dosen mengarah kepadaku. Lalu ia tersenyum.<br />
“Hafizi, saya kalau lihat kamu mirip teringat sama Irfan Bachdim. Kamu mirip sekali sama irfan Bachdim” ungkap ibu dosen.<br />
<br />
Semua mata tertuju padaku. Sebagian besar mengiyakan pernyataan ibu dosen tadi. Beberapa yang lain diam dan tersenyum. <br />
Aduuuuh, aku jadi malu dan tersipu. Hehehe.Hafeez Jiddanhttp://www.blogger.com/profile/01253029218702620836noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8989002835064998316.post-25875687988685217942010-12-26T22:42:00.000-08:002010-12-26T22:42:14.399-08:00Cara Me-Restart Handphone NokiaAssalamu`alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh........<br />
Apa kabar semua? Pasti baik-baik saja kan?!<br />
<br />
Tulisan-tulisan saya sebelumnya banyak yang berbau opini dan cerpen. Namun, kali ini saya coba menyajikan tulisan yang berbeda. Oke, langsung saja ya.<br />
<br />
Dizaman yang serba canggih ini, teknologi komunikasi adalah yang paling banyak di pakai. Karena memang hal ini yang paling dibutuhkan dari teknologi lainnya. Salah satu teknologi komunikasi yang paling banyak dipakai adalah handphone atau sering disingkat dengan sebutan HP. Mulai dari pelajar, pedagang, guru, ibu rumah tangga,buruh, dan lain-lain. yang pastinya HP telah dipakai oleh semua kalangan.<br />
<br />
Ditingkat para pelajar maupun mahasiswa, HP yang paling banyak diburu adalah HP yang mempunyai <i>Sim Card Memory</i>. Karena HP jenis ini bisa menyimpan banyak lagu dan berbagai aplikasi. HP yang seperti ini sering mengalami <i>error</i>. bisa jadi disebabkan oleh memory sudah penuh, kesalahan pemasangan software/aplikasi, dan terinveksi Virus.<br />
<br />
Para pemakai HP biasanya kalau sudah error HP nya biasanya di bawa ke tempat servis untuk di restart ulang, yang pastinya mengurangi isi dompet anda. Mulai sekarang saya menyarankan jika terjadi error di HP anda, tidak usah ,mengeluarkan biaya untuk merestartnya. Karena anda bisa melakukannya sendiri. Mau tau bagaimana? ikuti perintah di bawah. Disini say hanya mengajarkan cara restart HP jenis Nokia, karena HP ini yang paling banyak dipakai.<br />
<br />
Cara restart_____<br />
<br />
Pindahkan dulu data-data penting di HP anda <br />
<br />
kemudian tekan <i>*#7780#</i><br />
<br />
Oke, mudah kan....?!!!<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtIa3t0VOUeHrUj0vXhlRhQpCH8p4rQ0_EN0wv2VvXiJU32wN6R_ssrzGaMiM9_tJFR3JJIhGal3Xbv-q4uhsoPV8WKEr7LGLuItYPEKAoUpxSU2B_5fWWP2V0d5tUQaoJl92GHdb0IV0/s1600/hp.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="197" width="255" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtIa3t0VOUeHrUj0vXhlRhQpCH8p4rQ0_EN0wv2VvXiJU32wN6R_ssrzGaMiM9_tJFR3JJIhGal3Xbv-q4uhsoPV8WKEr7LGLuItYPEKAoUpxSU2B_5fWWP2V0d5tUQaoJl92GHdb0IV0/s320/hp.jpg" /></a></div>Hafeez Jiddanhttp://www.blogger.com/profile/01253029218702620836noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8989002835064998316.post-23347367231246162312010-12-26T08:00:00.000-08:002010-12-26T08:00:38.778-08:00Indonesia Kalah, Malaysia Curang<link href="file:///C:%5CUsers%5CAcer%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><link href="file:///C:%5CUsers%5CAcer%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData"></link><link href="file:///C:%5CUsers%5CAcer%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping"></link> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 415 0;}
@font-face
{font-family:Calibri;
panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-520092929 1073786111 9 0 415 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}
.MsoChpDefault
{mso-style-type:export-only;
mso-default-props:yes;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}
.MsoPapDefault
{mso-style-type:export-only;
margin-bottom:10.0pt;
line-height:115%;}
@page Section1
{size:595.3pt 841.9pt;
margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt;
mso-header-margin:35.4pt;
mso-footer-margin:35.4pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
-->
</style> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipguJ_ToFuKOFA01fnhDWz51-Kr2XHMNciEdLSwSB0fUwSWy_gET36cLZ6_kMm2PZ3SjcXw5e6HedarhVt_enjIuMSnh3jVRkxyMWtR-YA8RyMbFDNFIFPM59IqW10sMfG1Nh6fT7QDDQ/s1600/suporter_malaysia_ketahuan_menyorotkan_laser_ke_pemain_indonesia_dalam_101226210650.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="231" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipguJ_ToFuKOFA01fnhDWz51-Kr2XHMNciEdLSwSB0fUwSWy_gET36cLZ6_kMm2PZ3SjcXw5e6HedarhVt_enjIuMSnh3jVRkxyMWtR-YA8RyMbFDNFIFPM59IqW10sMfG1Nh6fT7QDDQ/s320/suporter_malaysia_ketahuan_menyorotkan_laser_ke_pemain_indonesia_dalam_101226210650.jpg" width="320" /></a></div><div class="MsoNormal"><a href="http://draft.blogger.com/post-create.do" name="OLE_LINK2"></a><a href="http://draft.blogger.com/post-create.do" name="OLE_LINK1"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Minggu malam, Indonesia mengalami kekalahan di kandang malaysia dengan skor 3-0 mengalahkan Indonesia. <o:p></o:p></span></a></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Namun kekalahan Indonesia disebabkan oleh banyak hal. Suasana pertandingan yang tidak sehat alias tidak sportif penyebab terbesar kekalahan Indonesia. Asal-muasal pertandingan tidak sehat ini adalah suporter Malaysia menyorotkan sinar laser ke mata Markus Horison, penjaga gawang andalan Indonesia.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Kejadian bermula dari ketika pemain Malaysia hendak melakukan tendangan bebas di luar garis pinalti Indonesia, tiba-tiba markus protes kepada wasit karena matanya ditembak dengan sinar laser yang berasal dari arah suporter Malaysia. Kemudian wasit menghentikan pertandingan beberapa saat. Namun suporter Malaysia tetap juga berulah. Mereka meledakkan petasan ke udara yang membuat pertandingan geger.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Namun, tidak lama kemudian pertandingan dilanjutkan kembali. Pemain Indonesia tidak konsentrasi lagi, permainan personel Indonesia jadi tidak meyakinkan lagi hingga gawang Markus Horison kebobolan. Kehilangan konsentrasi ini menyebabkan penampilan Indonesia turun drastis. Sehingga menyebabkan gawang Indonesia dibobol dua gol lagi. Hingga akhir pertandingan Indonesia kalah 3-0.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Namun, menurut saya ini semua karena kecurangan dari pihak malaysia. Jika hal seperti tadi tidak terjadi, saya yakin Indonesia tidak akan kalah seperti itu dan penampilan pemain Indoonesia yang turun jauh dari sebelumnya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Tapi tidak mengapa, permainan Indonesia cukup sportif. Jangan bersedih dan jangan menyerah Indonesia. Masih ada kesempatan sekali lagi. Namun, walaupun engkau kalah nanti, engkau tetap yang terbaik. Karena mereka terlah menunjukkan permainan yang sangat buruk. Tetaplah sportif. <i>Kejahatan janganlah dibalas dengan kejahatan.<o:p></o:p></i></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Hidup Indonesia................</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div> Hafeez Jiddanhttp://www.blogger.com/profile/01253029218702620836noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8989002835064998316.post-86648731891860554062010-12-25T07:22:00.000-08:002010-12-25T07:53:37.927-08:00Ayah, Maafkan Aku Tak Sepertimu<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggRe2pxs4T4sapdvrwtHwO01UN00UcZtMyRlHK8cFXo4s_eWtGNdw-kMYVwOYKEnssaVHKSUL1LfxaurpOSlq02-lSN_vNi-mpsl9UXO6uMEzqku-on50d8LiXxigtV8Gmd1M6YhMX9_c/s1600/100_2607.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggRe2pxs4T4sapdvrwtHwO01UN00UcZtMyRlHK8cFXo4s_eWtGNdw-kMYVwOYKEnssaVHKSUL1LfxaurpOSlq02-lSN_vNi-mpsl9UXO6uMEzqku-on50d8LiXxigtV8Gmd1M6YhMX9_c/s200/100_2607.JPG" width="150" /></a></div>Ayah,<br />
Orang-orang memujimu<br />
pelantun ayat-ayat tuhan dengan suara paling merdu<br />
engkau dipuji dan dirindu<br />
karena suaramu yang syahdu<br />
<br />
Namun, tuhan begitu cepat memanggilmu<br />
Engkau begitu cepat berlalu<br />
Semua merasa kehilanganmu<br />
<br />
Kau tinggalkan istrimu<br />
Tinggalkan anakmu<br />
saudaramu<br />
Kau tinggalkankan kawan-kawanmu<br />
Kau tinggalkan murid-muridmu<br />
<br />
Ayah,<br />
Engkau dipuji,<br />
Engkau dimulai,<br />
Suaramu dirindui<br />
<br />
Ayah,<br />
Aku adalah anakmu<br />
Mereka berharap aku meneruskan dirimu<br />
Melantunkan ayat-ayat tuhan dengan syahdu<br />
Mereka inginkan aku sepertimu<br />
Tebarkan suara emasmu<br />
<br />
Namun ayah,<br />
Suara emas mu tidak ada padaku<br />
Tuhan tidak berikan padaku<br />
Suara syahdumu,<br />
Suara merdumu<br />
<br />
Ayah,<br />
Memang engkau sudah tahu,<br />
Suaramu tidak ada padaku<br />
Tapi aku malu,<br />
Malu pada mereka<br />
Tak sanggup syairkan lagu syahdu<br />
<br />
Ayah,<br />
Maafkan anakmu,<br />
Karena aku tak sepertimu<br />
<br />
Ulee Kareng, 25 Desember 2010<br />
<br />
(Puisi persembahan untuk ayahku: Sang Qori yang wafat pada 27 Juni 2010)<br />
<br />
Oleh Hafeez JiddanHafeez Jiddanhttp://www.blogger.com/profile/01253029218702620836noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8989002835064998316.post-58823148255691475372010-12-25T03:06:00.001-08:002010-12-26T01:56:37.219-08:00Wartawan Baru Masuk HotelHari rabu tanggal 22 Desember 2010, aku dan kawanku Hidayatullah, punya tugas liputan berita Acara Seminar Jurnalisme bencana. Kebetulan seminarnya di hotel Grand Nanggroe Hotel, Banda Aceh.<br />
<br />
Jujur saja aku seorang anak yang berasal dari kampung. Tinggal jauh di pelosok Desa yang jauh dari keramaian kota dan rumah ku dekat gunung lagi. Tidak asing lagi suara monyet sering terdengar di telingaku.<br />
<br />
Dan aku tidak malu mengakuinya bahwa aku belum pernah masuk ke hotel, apalagi nginap. Dulu Pernah sih waktu duduk kelas II SMP, aku terpilih sebagai perwakilan kecamatanku Qori tingkat anak-anak untuk mengikuti lomba MTQ se-Kabupaten Aceh Selatan, di Tapaktuan. Selama mengikuti perlombaan aku nginap gratis di salah satu hotel di kota Tapaktuan. Hmmmm, namanya ja hotel, tapi di dalam nya tidak lebih dari sebuah tempat penginapan biasa (ya semacam losmen lah). Ruang yang kurang bersih, kamr mandi yang bau, dan ruangan panas tidak ber-AC lagi. Yaah, aku tidak menganggapnya sebagai hotel. Cuma namanya saja hotel.<br />
Pagi itu, sesampai di hotel yang dituju aku dan kawanku Hidayatullah memarkir kereta di depan hotel. Lalu, kami berdua tidak darimana kami harus masuk.<br />
<br />
“pak, acara seminarnya dimana ya” tanyaku pada seorang satpam.<br />
“O, masuk aja ke dalam dek” jawab sang satpam yang berwajah ramah sambil mengacungkan jari tengahnya ke arah pintu masuk.<br />
“terimakasih pak, ya” balasku lagi.<br />
Segera kami menuju pintu masuk yang ditunjuk oleh satpam tadi. Namun, alangkah terkejutnya, pas sampai di pintu terdengar suara “tuuuuuuuuuuuut”. Kawanku pun terkejut.<br />
“suara apa tu Fiz?” bisik Hidayat<br />
“gak tau Yat, apa itu pendeteksi bom?” jawabku.<br />
“hah, napa alat tu berbunyi? Jangan-jangan kita disangka teroris lagi” kata Hidayat dengan agak gelisah.<br />
“aaaah, gak mungkin lah. Kita kan gak bawa bom, Cuma bawa laptop, yook kita masuk tros” balasku sambil menenangkan Hidayat, kemudian kami langsung masuk ke dalam hotel tersebut untuk menuju ke tempat seminar.<br />
<br />
Namun, kami terbengong-bengong karena tidak tahu dimana ruangan seminar tersebut. <br />
“fiz, coba tanya ma ma abang yang duduk disitu”suruh dayat kepadaku.<br />
“eh, tadi kan aku dah bertanya ma satpam, karang giliran kamu yang bertanya”kataku.<br />
Lalu Hidayat membisikkan kepadaku. <br />
“aku gak berani nanya, aku malu”.<br />
<br />
Hahahaha.....ternyata Hidayat seorang yang besar kemaluannya. Eh salah, maksudnya besar malunya.hehehhe.<br />
Ah, aku mengalah saja, aku bertanya sama orang yang sedang duduk baca koran. Setelah aku bertanya, orang itu menunjuk kepada sebuah meja, disitu ada seorang perempuan. Lalu kami menuju kesitu, dan yang bertanya aku lagi, Hidayat hanya diam saja. Perempuan itu menunjuk ke suatu ruangan sebelah kiri sambil ngomong seperti karyawan telkomsel di Call Center 116.<br />
<br />
Kami langsung menuju keruangan yang ditunjuk. Nah, sekarang baru ketemu tempatnya. Kami langsung mengisi buku tamu lalu masuk. Ternyata peserta seminar belum banyak yang datang. Padahal di jadwal yang telah tertulis acara dimulai tepat jam 9.00 Wib. Jam sudah menunjukkan jam 9.20 acara belum juga dimulai. Ternyata budaya jam karet masih tetap berlaku.<br />
<br />
Setelah menunggu dua puluh menit, acara baru dimulai. Acara berlangsung hangat. Namun masih banyak kursi peserta belum terisi.<br />
<br />
Kira-kira jam 10.30 Wib acara dihentikan sejenak untuk istirahat. Para peserta semuanya keluar untuk minum di restoran hotel tersebut. Kecuali kami berdua yang tidak keluar dan aku membisikkan pada Hidayat “kita tetap disini ja ya, soalnya kalau kita minum di restoran itu mahal nanti bayarnya, kita gak da uang”.<br />
“Okelah kalau begitu” jawab Hidayat.<br />
<br />
Lalu Hidayat membisikkan kepadaku lagi “Hafiz, aku kebelet kencing, gimana ni, kamar kecilnya dimana lu?”<br />
“ya udah keluar terus cari kamar kecilnya” jawabku.<br />
Dia langsung keluar mencari kamar kecil. Tidak lama beberapa saat dia kembali lagi.<br />
“kenapa Yat, gak jadi buang air kecil?”<br />
“bukan, gak tau dimana kamar kecilnya. Aduuuuh gimana ni, gak tahan lagi ni?”<br />
“Kenapa gak tanya ja sama orang-orang disitu?”<br />
Gak berani aku”<br />
Hahaha, ternyata sifat takut bertanya tidak hilang-hilang walaupun dalam keadaan sekarat. Kalau gini aku kerjain saja dia. Aku sengaja membiarkan dia lama-lama menahan pipis.<br />
<br />
<br />
“fiz, coba kamu tanya dulu sama abang tu dimana kamar kecilnya?” Pinta Hidayat padaku.<br />
“eh, kok suruh sama aku, yang mau pipis siapa?’ Bantahku padanya sambil tertawa dalam hati.<br />
Tidak lama kemudian seorang panitia memanggil kami “Dek ,minum dulu”.<br />
Ah, ternyata minum di restoran saat itu gratis karena ditanggung oleh panitia. Hahaha, beginilah orang kampung.<br />
Lalu kami bergegas mengambil minum di restoran tersebut. Lalu langsung mengambil tempat duduk. Namun si Hidayat masih menahan pipis. Dia tetap juga menahan. Lalu aku kasihan padanya, aku bertanya pada seorang pelayan restoran yang gayanya agak kebencongan dikit.<br />
“Bang, kamar kecilnya dimana ya?” tanyaku.<br />
“lurus terus kesana, lalu belok kiri” jawab si pelayan dengan gaya cowok kecewean alias wari sambil menunjuk ke dapan.<br />
Hidayat langsung menuju arah arah yang ditunjuk pelayan tadi.<br />
Selepas acara tersebut, kami makan di siang di restoran yang sama. Aku makan sambil membuka laptop untuk mengirim berita viaa e-mail ke redaktur <a href="http://acehjurnal.com/">Acehjurnal.com</a>.<br />
Waktu pulang aku tertawa sendiri mengingat kejadian tadi. Namun seru juga ya jadi wartawan, bisa masuk ke segala tempat walaupun gak punya uang...heheheHafeez Jiddanhttp://www.blogger.com/profile/01253029218702620836noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8989002835064998316.post-22051556660799556502010-12-23T20:44:00.000-08:002010-12-23T20:46:14.158-08:00Petaka Kucing MenimpakuPagi itu setelah mandi pagi , aku berkemas-kemas. Aku sangat bersemangat karena hari ini ada tugas liputan dari portal berita acehjurnal.com pada acara Seminar Jurnalisme Bencana di Hotel Grand Nanggroe, Banda Aceh. Setelah selesai mempoles diri, aku menyiapkan segala peralatan, yang pasti tidak lupa Kartu Identitas (ID Card) pers ku agar jangan dibilang wartawan ilegal atau penyusup nanti,.hehehe.<br />
Setelah semuanya beres, aku memakai tas ranselku. Wah, aku merasa sudah rapi sekali dan ganteng (hehehe, narsis). Kali ini aku menyetel rambutku dengan gaya belah dua (walaupun sebenarnya rambut gak dibelah, hehe). Aku tinggal memakai sepatu kulitku yang gagah dan mengkilap itu.<br />
Namun, ketika hendak mengambil sepatu, aku heran sepatuku basah. Seingat aku kemaren aku tidak menggunakan sepatu karena memang tidak kuliah.<br />
Apa mungkin belum kering? Karena dua hari yang lalu aku pernah memakainya waktu pergi kuliah, dan basah karena waktu pulang aku di guyur hujan. Ah, gak mungkin dah dua hari belum kering.<br />
Daripada lama-lama berpikir, segera aku kuteliti apa penyebab masih basahnya sepatu ku. Ku ambil kaos kaki yang ada dalam sepatu yang juga basah. <br />
Lalu, tercium bau aneh. Ku hirup dalam-dalam bau kaos kakiku. Terciumlah bau amis.<br />
Aduuuuuuuuuuuuuuuuh, sepatu ku di kencingi kuciiiiing..<br />
Inikah yang namanya “Petaka Kucing”?Hafeez Jiddanhttp://www.blogger.com/profile/01253029218702620836noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8989002835064998316.post-84347169617001127802010-12-22T22:27:00.000-08:002010-12-22T22:27:46.131-08:00Petaka Kucing<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi496ndFaK0ficFS96Ttw3QJbx8cn7b39QSTsNcH4oPbpXfoUmFUAkXfjbnFS0jL6eS5q-qvMF6CwWJG2gFjLAjShgdP-3PMyoBuQx_4KeMDCqiHn29Oe1lXaEC5NwA1YkIphY8FF9gB1Y/s1600/kucing.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi496ndFaK0ficFS96Ttw3QJbx8cn7b39QSTsNcH4oPbpXfoUmFUAkXfjbnFS0jL6eS5q-qvMF6CwWJG2gFjLAjShgdP-3PMyoBuQx_4KeMDCqiHn29Oe1lXaEC5NwA1YkIphY8FF9gB1Y/s200/kucing.png" width="163" /></a></div><div style="text-align: left;"></div><div style="text-align: left;"><link href="file:///C:%5CUsers%5CAcer%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><link href="file:///C:%5CUsers%5CAcer%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData"></link><link href="file:///C:%5CUsers%5CAcer%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping"></link> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 415 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin:0cm;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman","serif";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:EN-US;
mso-fareast-language:EN-US;}
.MsoChpDefault
{mso-style-type:export-only;
mso-default-props:yes;
font-size:10.0pt;
mso-ansi-font-size:10.0pt;
mso-bidi-font-size:10.0pt;}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt;
mso-header-margin:36.0pt;
mso-footer-margin:36.0pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
-->
</style> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></div><div style="text-align: left;"></div><br />
<div style="text-align: left;"></div><div style="text-align: left;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left; text-indent: 36pt;"><span lang="EN-US">Di kampung Khaif punya satu kepercayaan, bahwa jika seseorang menabrak kucing dengan kendaraannya lalu kucing itu mati, maka pengendara itu wajib menaburkan garam di atas tubuh kucing mati itu. Jika hal itu tidak dilakukan maka tunggu saja, ia akan mengalami kecelakaan mengerikan dengan kendaraan yang ia pakai menabrak kucing tersebut.</span></div><br />
<div style="text-align: left;"></div><div style="text-align: left;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left; text-indent: 36pt;"><span lang="EN-US">Musaddiq adalah seorang pemuda kampung Khaif. Sejak kecil ia sudah mendengar dari cerita orangtuanya sendiri dan dari petua-petua kampung. Dan memang semua penduduk di kampung Khaif percaya akan hal itu. Pernah suatu ketika Musaddiq memikirkan akan kemustahilan petaka kucing tersebut. Karena menurut pikirannya itu tidaklah logis. </span></div><br />
<div style="text-align: left;"></div><div style="text-align: left;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left; text-indent: 36pt;"><span lang="EN-US">Pernah Musaddiq membantah hal ini su</span>a<span lang="EN-US">tu ketika. Namun ia dimaki-maki dan ditakut-takuti oleh petua kampung. “Hei anak muda, ini sudah wasiat orang-orang kita terdahulu. Sudah turun-temurun dari nenek moyang kita mempercayai ini. Bisa kualat kau nanti bila tidak mempercayai ini,” ujar seorang petua kampung dengan sangat murka kepadanya. </span><o:p></o:p></div><br />
<div style="text-align: left;"></div><div style="text-align: left;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left; text-indent: 36pt;"><span lang="EN-US">Musaddiq terkejut dan takut mendengar hal itu. Ketidakpercayaan sebelumnya hilang kembali. Dan ia mempercayai kembali kepercayaannya yang sempat pupus.</span></div><br />
<div style="text-align: left;"></div><div style="text-align: left;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left; text-indent: 36pt;"><span lang="EN-US">Suatu pagi Musaddiq pergi ke sekolah. Ia mengendarai sepeda motor yang dibelikan ayah untuknya. Ketika sedang mengendarai sepeda motor di jalan raya, tiba-tiba seekor kucing melintas tepat di depan Musaddiq. Tanpa sempat merubah arah laju sepeda motornya, kucing itu ditabrak Musaddiq. Kucing itu mati. Kemudian Musaddiq berhenti. Ia hendak mengubur dan menaburkan garam pada kucing tersebut. Namun dari kejauhan tampak seorang lelaki yang berbadan kekar sambil berteriak dengan mengacungkan sebilah parang di tangannya. Tampaknya lelaki itu pemilik kucing yang mati ditabarak Musaddiq. Karena ia tak ingin dibunuh lelaki itu, maka ia kembali menancap gas sepeda motornya.</span></div><br />
<div style="text-align: left;"></div><div style="text-align: left;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left; text-indent: 36pt;"><span lang="EN-US">Musaddiq </span><span style="color: #c00000;">tetap saja </span><span lang="EN-US">gundah dan takut. Karena kucing yang ia tabrak belum ia taburkan garam. Teringat akan kepercayaan kampungnya. Sepeda motor terus ia jalankan, namun pikirannya masih pada kucing tadi. Pikirannya gundah gelisah. Mitos kucing itu masih dalam bayang-bayangnya.Tiba-tiba tanpa ia sadari sepeda motor melaju ke dalam selokan. Musaddiq dilarikan ke rumah sakit. Dari hasil pemeriksaan dokter, Musaddiq tidak mengalami luka serius. Namun ia belum sadar. Kenapa? Ternyata Musaddiq juga mengalami gangguan jantung akibat panik yang berlebihan.</span></div><br />
<div style="text-align: left;"></div><div style="text-align: left;"></div><div style="text-align: left;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left; text-indent: 36pt;"><span lang="EN-US">Dari hasil investigasi polisi di TKP dan keterangan beberapa saksi, Musaddiq mengendarai sepeda motor dalam keadaan pikiran melayang dan tidak terkontrol. Jadi, dokter dan polisi berkesimpulan bahwa insiden Musaddiq terjadi karena ia lalai, sebab ia mengalami gangguan jantung. <i>Jadi, bukan karena kucing. </i></span><br />
<span lang="EN-US"><i> </i></span><br />
<div style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><i>Telah dimuat di <a href="http://harian-aceh.com/">Harian Aceh</a> rubrik <a href="http://cangpanah.com/">Cang Panah</a> 20 Desember 2010</i></span></div></div>Hafeez Jiddanhttp://www.blogger.com/profile/01253029218702620836noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8989002835064998316.post-28229173309064696222010-12-12T08:35:00.000-08:002010-12-12T16:40:58.636-08:00Kenangan Masa-masa di Ma`had<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><object class="BLOG_video_class" contentid="FAILED" height="266" id="BLOG_video-FAILED-0" width="320"></object><iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dzMreLeH5LIoLUZFqM_eRrex8V_Du4oJqU9LVK0cz5bWv6hSQSZ6UsoH9_o08FUloeptviWGFQXxOw8RXOsDQ' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe></div>Hafeez Jiddanhttp://www.blogger.com/profile/01253029218702620836noreply@blogger.com0Banda Aceh, Indonesia5.546182 95.3190545.4607529999999995 95.202324499999989 5.631611 95.4357835tag:blogger.com,1999:blog-8989002835064998316.post-35329830397177236982010-12-12T06:41:00.000-08:002010-12-12T06:41:02.909-08:00Teroris<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWFsjV1IacXbA6M5lhbOeTQZECc9ctryI5CXhurvao0-pVbogxcH7butdvEKCWmJbR4EmgZXOq6sI4ZwgsMeIa5FS5p8S7EVx-I9QVuw2-HMG9ZhPzZ2k_RA85SbyB0O4-WtY6ANco_7U/s1600/f.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWFsjV1IacXbA6M5lhbOeTQZECc9ctryI5CXhurvao0-pVbogxcH7butdvEKCWmJbR4EmgZXOq6sI4ZwgsMeIa5FS5p8S7EVx-I9QVuw2-HMG9ZhPzZ2k_RA85SbyB0O4-WtY6ANco_7U/s1600/f.jpg" /></a></div>teroris, sebuah kata yang sering diperbincangkan saat ini, dan menjadi bahan pembahasan yang sangat panas di media cetak maupun elektronik.<br />
yang menjadi masalah ialah, yang dituduh sebagai teroris adalah orang-orang Islam. sehingga memunculkan berbagai Opini. ada yang mengatakan bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan kekerasan. Dan banyak lagi opini yang intinya mempermasalahkan ajaran iSLAM.<br />
sebenarnya kepada siapa yang pantas di berikan julukan teroris....????,,,kenapa hanya kepad aorang Islam dijuluiki Teroris?<br />
kalau dilihat dari asal katanya yaitu "teror" yang berarti menebarkan ketakutan dimana-mana dengan tujuan kejahatan. Coba kita lihat Amerika, dari dulu demi kepentingan menguasai dunia, mereka menggunakan berbagai cara, walaupun harus memusnahkan suatu kaum (holacoust),,,,,seranag ndi Irak misalnya,,,bukan kah itu merupakan bentuk terorisme....<br />
saya setuju dengan pendapat Abu Bakar Ba`asyir, yang tidak setuju dengan sebutan teroris bagi "3 bomber Bali, beliau mengatakan bahwa mereka adalah Mujahid tapi salah Ijtihad....<br />
isu teroris selama ini adalah semata suatu pembentukan oini yang sengaja diciptakan demi kepentingan tertentu dengan menyudutkan Islam.<br />
jadi wahai saudaraku berhentilah mengatakan kepadasaudra kita teroris, kalaupun anda tidak setuju dengan cara mereka, maka tunjukkanlah cara yang benar.........<br />
ingat "Teroris sebenarnya adalah Amerika dan sekutunya"Hafeez Jiddanhttp://www.blogger.com/profile/01253029218702620836noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8989002835064998316.post-86238030754835307862010-12-11T10:05:00.000-08:002010-12-11T10:05:18.501-08:00berbisnis OnlineReview NegeriAds.Com - Bukan Scam<br />
<br />
<br />
<br />
Dear teman-teman semua,.. Pada posting kali ini, saya ingin menyampaikan sebuah kabar gembira untuk Anda semua. Kabar gembiranya adalah: telah diluncurkan sebuah jaringan PPC baru, bernama NegeriAds.Com.<br />
<br />
PPC Ads Network lagi? Betul sekali. Tapi tentu, jaringan baru ini tidak akan seperti yang lainnya. Jaringan PPC ini akan lebih user friendly, responsif dan tentunya juga lebih membawa untung untuk semua pihak.<br />
<br />
Bagi Anda yang tertarik untuk menjadi advertiser, untuk menyebarkan iklan tentang produk-produk Anda, atau produk-produk yang Anda affiliasikan, bisa mulai mencoba untuk mengiklankannya di jaringan NegeriAds.Com.<br />
<br />
Cost per Click (CPC) sangat murah, hanya mulai Rp 400 / klik / iklan. Dan dengan dilindungi oleh sistem Anti Fraud (1 klik / IP / hari), Anda bisa lebih tenang dan yakin bahwa setiap sen uang yang Anda keluarkan tidak sia-sia.<br />
<br />
Bagi para affiliate dan reseller, Anda bisa menjadikan jaringan NegeriAds.Com pilihan alternatif (atau bahkan pilihan utama) untuk beriklan. Bagi para product owner, Anda pun bisa melakukan hal serupa plus merekomendasikan jaringan baru ini kepada para affiliate dan reseller Anda (karena persaingan di jaringan PPC lain sudah ketat).<br />
<br />
Untuk mereka yang ingin menjadikan blog / website yang sudah dimiliki sebagai sebuah mesin uang, segeralah bergabung menjadi publisher NegeriAds.Com, dan mulai jaring komisi dari klak-klik pengunjung pada blog / website Anda. Pendaftaran publisher 100% GRATIS.<br />
<br />
NegeriAds.Com memberikan sharing profit yang adil, 50%-50% antara network owner dan para publisher. Untuk jenis dan ukuran iklan, disediakan berbagai ukuran iklan berbasis text dan gambar dengan standard tampilan yang sesuai dengan ukuran IAB.<br />
<br />
Minimum payout hanya Rp 25.000 dan dibayar dalam waktu 7-14 hari setelah request komisi dilakukan. Ini jauh lebih baik daripada banyak jaringan PPC lainnya yang baru melakukan pembayaran setelah 30 atau bahkan 40 hari setelah payout diminta... mana mau nunggu lama-lama kan?<br />
<br />
Kesimpulannya, NegeriAds adalah tempat yang tepat bila Anda ingin menjadi seorang Advertoser atau Publisher untuk market Indonesia. Jadi untuk Anda yang ingin tahu lebih banyak tentang NegeriAds.Com dan ingin mendaftar (sebagai Advertiser atupun Publisher), silakan segera datang ke:<br />
<br />
•••> http://negeriads.com/index.php?r=11859<br />
<br />
Selamat mencoba menjadi publisher NegeriAds.<br />
<br />
Salam sukses untuk Anda!Hafeez Jiddanhttp://www.blogger.com/profile/01253029218702620836noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8989002835064998316.post-56597960459756226222010-12-09T05:29:00.000-08:002010-12-09T05:31:35.558-08:00Mahasiswa UTM Tinggalkan Babun Najah<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFhsWgtVne3WSelcNIw4RaPXki2VHKjGDGrJKhN5wNKHyCGuxwlvT75JSqHpJjoEXRgb3gehmudQeOj9U9dgNdr_8_E-1ZHLo3SWjB5iYBoJ5ZnnjL1hxCnHO1W1DGf-7ZaaH-naslsQI/s1600/Hafeez%25281138%2529.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFhsWgtVne3WSelcNIw4RaPXki2VHKjGDGrJKhN5wNKHyCGuxwlvT75JSqHpJjoEXRgb3gehmudQeOj9U9dgNdr_8_E-1ZHLo3SWjB5iYBoJ5ZnnjL1hxCnHO1W1DGf-7ZaaH-naslsQI/s320/Hafeez%25281138%2529.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Izuan, Mahasiswa UTM Malaysia</td></tr>
</tbody></table><br />
<br />
<br />
<br />
Banda Aceh – Mahasiswa UTM (Universiti Teknologi Malaysia) tinggalkan pondok pesantren modern Babun Najah di Desa Doy Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh, Rabu (7/11/12) pagi. Sebelumnya, mereka menetap selama tiga hari di pesantren tersebut.<br />
<br />
Mahasiswa UTM dijemput dengan bus dosen IAIN Ar-Raniry dan berkumpul bersama mahasiswa-mahasiswa UTM lain yang bersosialisasi di Panti Asuhan Habibie Center, Dayah Daaruz Zahidin, dan mahasiswa yang diturunkan langsung ke masyarakat. Lalu mereka langsung pulang ke Malaysia dengan pesawat via Bandara Iskandar Muda.<br />
<br />
<b>Ketagihan kopi Ulee Kareng</b><br />
<br />
Seorang mahasiswa UTM, Izuan, sangat berterimakasih kepada pihak Babun Najah yang telah memberikan pelayanan terbaik bagi mereka sebagai tamu dari negeri tetangga. Mereka juga sangat senang berada di Aceh, karena di babun Najah ustadz-ustadz dan santri-santrinya ramah-ramah.<br />
<br />
“Kami sangat seronok (senang) berada disini. Meskipun hanya beberapa hari, begitu banyak ilmu dan pengalaman yang telah kami dapatkan di sini, Insya Allah akan kami bagi-bagikan di Malaysia selepas sampai disana. Anak-anak di sini juga sangat hormat terhadap orang yang lebih tua darinya, suka membantu, ramah dan sopan. Saya sangat betah disini. Suatu saat nanti Insya Allah kami akan kembali lagi ke Banda Aceh khususnya Babun Najah,” ujar Izuan dengan logat Melayu yang khas.<br />
<br />
Pria yang berbadan tegap besar ini ketagihan dengan kopi Ulee Kareng yang pertama kali dicicipinya di warkop Solong. Sehingga sebelum pulang ia membeli beberapa kilo bubuk kopi Ulee Kareng untuk dibawa ke Malaysia.<br />
<br />
“Minuman yang paling saya suka di Aceh adalah Kopi. Dan makanan yang paling lezat adalah ayam penyet. Kalau saya tinggal lama lagi di Aceh ini, saya akan bertambah gemuk,” kata Izuan sambil tertawa. (Hafeez Jiddan/Acehjurnal)Hafeez Jiddanhttp://www.blogger.com/profile/01253029218702620836noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8989002835064998316.post-8990064388848512712010-12-05T05:23:00.000-08:002010-12-05T05:25:22.141-08:00Mahasiswa Malaysia Mengunjungi Babun Najah<a href="http://acehjurnal.com">ACEHJURNAL.COM</a><br />
SEROMBONGAN mahasiswa Malaysia dari UTM (Universiti Teknologi Malaysia) mengunjungi pondok pesantren modern Babun Najah di Ulee Kareng, Banda Aceh pada Sabtu (4/12) siang. Kedatangan rombongan yang terdiri atas 3 laki-laki dan 7 perempuan itu disambut baik pihak Babun Najah.<br />
<br />
“Kami datang ke Aceh untuk belajar dari Aceh. Bagaimana orang-orang Aceh kuat menjalani hidup pasca Tsunami. Kemudian kami juga ingin mempelajari budaya Aceh. Karena kami kagum dengan budaya Aceh,” ungkap Rizuan, ketua rombongan.<br />
<br />
Dia menambahkan, mereka telah menyaksikan bagaimana hebatnya tarian Seudati yang ditampilkan oleh Sanggar Seni Seulaweut IAIN Ar-Raniry. “Kami akan belajar dari Aceh. Karena ini semua tidak kami dapatkan di bangku kuliah (Malaysia),” kata izuan.<br />
<br />
Menurutnya, rombongan mahasiswa dari UTM Malaysia yang dikirim ke Aceh berjumlah 55 personil. Lalu dibagi menjadi 4 kelompok yang disebarkan ke berbagai tempat. Diantaranya ke panti Asuhan Habibie Center, Dayah Modern Daaruz Zahidin, Pesantern Modern Babun Najah, dan satu kelompok lagi diterjunkan langsung ke masyarakat.<br />
<br />
Rencananya, kata Rizuan, mahasiswa UTM yang diturunkan ke Babun Najah akan mengadakan perlombaan bagi santri Babun Najah. Di samping itu juga mengadakan gotong royong, pembelajaran Informasi Teknologi (IT), dan mempejari tarian-tarian seni Aceh dari para santri pondok pesantren modern Babun Najah. Katanya lagi, para mahasiswa ini akan menginap selama tiga malam di Babun Najah.<br />
<br />
Sementara itu, pihak Babun Najah sendiri telah menyediakan tempat penginapan bagi mereka yang juga berlokasi di komplek Babun Najah. (Hafeez jiddan/acehjurnal.com)<a href="http://acehjurnal.com"></a>Hafeez Jiddanhttp://www.blogger.com/profile/01253029218702620836noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8989002835064998316.post-9423976127394892242010-12-04T15:27:00.001-08:002010-12-04T15:27:36.639-08:00<center><script type="text/javascript" src="http://widgets.amung.us/colored.js"></script><script type="text/javascript">WAU_colored('ji9kvu9qwlk2', '2e3192fff200')</script></center>Hafeez Jiddanhttp://www.blogger.com/profile/01253029218702620836noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8989002835064998316.post-86858530376226424092010-12-03T07:43:00.000-08:002010-12-24T02:11:40.446-08:00Janji Tikus<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjohuTrNoWJ5TIdr7KAGFj_waa3bdGZj7UkCRThHOWGtZkqaUHi13ostwRon6qp5_nq0D0bNs1bWJuwtPldoWoPooxgYG3doDrBol-xPoWEiJtIi4cj8cfmB2oF7YlEIjkZzzuhdNjNFtI/s1600/ktp+005+-+Copy.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjohuTrNoWJ5TIdr7KAGFj_waa3bdGZj7UkCRThHOWGtZkqaUHi13ostwRon6qp5_nq0D0bNs1bWJuwtPldoWoPooxgYG3doDrBol-xPoWEiJtIi4cj8cfmB2oF7YlEIjkZzzuhdNjNFtI/s400/ktp+005+-+Copy.jpg" width="116" /></a></div><link href="file:///C:%5CUsers%5CAcer%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><link href="file:///C:%5CUsers%5CAcer%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData"></link><link href="file:///C:%5CUsers%5CAcer%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping"></link> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 415 0;}
@font-face
{font-family:Calibri;
panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-520092929 1073786111 9 0 415 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-language:EN-US;}
.MsoChpDefault
{mso-style-type:export-only;
mso-default-props:yes;
font-size:10.0pt;
mso-ansi-font-size:10.0pt;
mso-bidi-font-size:10.0pt;}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt;
mso-header-margin:36.0pt;
mso-footer-margin:36.0pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
-->
</style> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Matahari mulai menampakkan cahayanya</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Sepeti biasa</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">,</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> untuk bisa melanjutkan hidup dan untuk menghidupi anak-anaknya, sang tikus keluar dari sarang meninggalkan anak-anaknya untuk mencari makanan. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Semua semak belukar dalam hutan ia telusuri hingga sampai di atas </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">sebuah </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">gundukan tanah</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">. Ia me</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">naiki</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">nya</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">. Ia terus b</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">erusaha</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> untuk mencari makan. Ia berpikir untuk anak-anaknya yang tinggal di sarang menunggunya pulang dengan membawa makanan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Hingga dia tiba </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">di </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">s</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">ebuah </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">gundukan kecil yang ditumbuhi rumput-rumput </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">halus</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> berwarna kuning yang </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">menurutnya </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">adalah sebuah bukit kecil. Ia terus berjalan di atasnya. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Namun tiba-tiba gundukan yang ia kira sebuah bukit itu bergerak. Rupanya ia sedang berjalan di atas seekor singa jantan yang sedang tidur. Singa itu merasa terganggu karena s</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">ang</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> tikus berjalan di atas tubuhnya</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">, padahal sang singa</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> sedang menikmati mimpi indah yang belum tuntas</span><i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">.</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> Lalu sang singa dengan kemarahan</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> yang</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> sangat besar men</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">e</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">rkam tikus tersebut dan digenggamnya dengan cengkraman.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Sang singa berkata</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">, </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">“Hei binatang kecil, kau telah menggangu tidurku</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Kau telah merusak mimpiku yang indah. Kubunuh kau sekarang</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">”</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Si tikus mungil </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">itu</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> tiada berdaya ketika berhadapan dengan si raja hutan yang besar kekar. Dengan sangat ketakutan ia memohon belas kasihan pada sang singa.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">“Tuan, mohon lepaskan saya</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> Saya minta maaf pada Tuan. Kasihanilah saya Tuan. Saya harus mencari nafkah untuk anak-anak saya yang masih kecil</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> Jika tuan membunuh saya siapa yang akan merawat mereka tuan? Kasihanilah saya tuan</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">,</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">”</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">ujar tikus</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Sekeras-kerasnya batu, pasti akan hancur juga jika kena tetesan air</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> lama-lama</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> Begitu juga dengan sang singa yang dalam keadaan marah besar akhirnya luluh juga hatinya. Ia me</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">rasa iba </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">kepada tikus. Akhirnya sang singa memaafkan tikus lalu ia melepas tikus dari genggaman cengkramannya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Sang </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">tikus </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">pun </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">bebas. Nyawanya terselamatkan. Dengan penuh rasa syukur tikus dapat kembali mencari makan untuk anak-anaknya. “Terima kasih tuan. Anda telah berbaik hati kepada saya. Tuan telah memaafkan saya hingga saya dapat mencari nafkah lagi. Saya berjanji pada tuan, suatu saat saya pasti akan menolong tuan</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">,</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">” kata tikus. Kemudian tikus pergi melanjutkan pekerjaannya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Namun sang singa dengan keangkuhannya meremehkan perkataan tikus yang mengatakan suatu hari tikus </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">itu </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">akan menolong</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">ny</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">a. Dia tertawa terbahak-bahak karena ia merasa bahwa ia binatang yang kuat dan gagah perkasa, mana mungkin binatang yang kecil mungil seperti</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">tikus dapat memberi bantuan kepada singa si raja hutan yang tak dapat dikalahkan oleh siapapun. Begitu pikir singa.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">S</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">uatu kali kemudian, saat tikus sedang</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> mencari makan</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">,</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> tiba-tiba ia mendengar auman sang singa yang berteriak minta tolong. Segera ia bergegas mencari dari</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">mana sumber suara tersebut. Lalu tikus menemukannya. Ternyata sang singa sedang terkurung dalam perangkap tali para pemburu. Tikus pergi ke tempat terperangkapnya sang singa. </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Lalu ia katakan pada </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">singa</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">, </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">“Tuan tenang saja, saya akan menolong tuan</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Lalu tikus menggigit tali perangkap tersebut dengan giginya hingga putus. Akhirnya sang singa bebas karena tali perangkapnya sudah putus akibat digigit tikus. Sang singa tidak habis pikir</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">, b</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">inatang kecil yang sebelumnya ia sangka tidak akan pernah bisa menolongny</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">a malah</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> telah membuktikan janjinya. Kemudian </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">tikus</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> berkata kepada singa:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">“Jangan remehkan apa yang lebih kecil darimu, karena segala sesuatu itu ada kelebihannya.”</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[]<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i style="color: #cc0000; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Telah dimuat di kolom Cang Panah <a href="http://harian-aceh.com/">Harian Aceh</a> Rabu, 8 Desember 2010</i></div>Hafeez Jiddanhttp://www.blogger.com/profile/01253029218702620836noreply@blogger.com0