Sabtu, 25 Desember 2010

Ayah, Maafkan Aku Tak Sepertimu

Ayah,
Orang-orang memujimu
pelantun ayat-ayat tuhan dengan suara paling merdu
engkau dipuji dan dirindu
karena suaramu yang syahdu

Namun, tuhan begitu cepat memanggilmu
Engkau begitu cepat berlalu
Semua merasa kehilanganmu

Kau tinggalkan istrimu
Tinggalkan anakmu
saudaramu
Kau tinggalkankan kawan-kawanmu
Kau tinggalkan murid-muridmu

Ayah,
Engkau dipuji,
Engkau dimulai,
Suaramu dirindui

Ayah,
Aku adalah anakmu
Mereka berharap aku meneruskan dirimu
Melantunkan ayat-ayat tuhan dengan syahdu
Mereka inginkan aku sepertimu
Tebarkan suara emasmu

Namun ayah,
Suara emas mu tidak ada padaku
Tuhan tidak berikan padaku
Suara syahdumu,
Suara merdumu

Ayah,
Memang engkau sudah tahu,
Suaramu tidak ada padaku
Tapi aku malu,
Malu pada mereka
Tak sanggup syairkan lagu syahdu

Ayah,
Maafkan anakmu,
Karena aku tak sepertimu

Ulee Kareng, 25 Desember 2010

(Puisi persembahan untuk ayahku: Sang Qori yang wafat pada 27 Juni 2010)

Oleh Hafeez Jiddan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar