Kamis, 09 Desember 2010

Mahasiswa UTM Tinggalkan Babun Najah

Izuan, Mahasiswa UTM Malaysia




Banda Aceh – Mahasiswa UTM (Universiti Teknologi Malaysia) tinggalkan pondok pesantren modern Babun Najah di Desa Doy Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh, Rabu (7/11/12) pagi. Sebelumnya, mereka menetap selama tiga hari di pesantren tersebut.

Mahasiswa UTM dijemput dengan bus dosen IAIN Ar-Raniry dan berkumpul bersama mahasiswa-mahasiswa UTM lain yang bersosialisasi di Panti Asuhan Habibie Center, Dayah Daaruz Zahidin, dan mahasiswa yang diturunkan langsung ke masyarakat. Lalu mereka langsung pulang ke Malaysia dengan pesawat via Bandara Iskandar Muda.

Ketagihan kopi Ulee Kareng

Seorang mahasiswa UTM, Izuan, sangat berterimakasih kepada pihak Babun Najah yang telah memberikan pelayanan terbaik bagi mereka sebagai tamu dari negeri tetangga. Mereka juga sangat senang berada di Aceh, karena di babun Najah ustadz-ustadz dan santri-santrinya ramah-ramah.

“Kami sangat seronok (senang) berada disini. Meskipun hanya beberapa hari, begitu banyak ilmu dan pengalaman yang telah kami dapatkan di sini, Insya Allah akan kami bagi-bagikan di Malaysia selepas sampai disana. Anak-anak di sini juga sangat hormat terhadap orang yang lebih tua darinya, suka membantu, ramah dan sopan. Saya sangat betah disini. Suatu saat nanti Insya Allah kami akan kembali lagi ke Banda Aceh khususnya Babun Najah,” ujar Izuan dengan logat Melayu yang khas.

Pria yang berbadan tegap besar ini ketagihan dengan kopi Ulee Kareng yang pertama kali dicicipinya di warkop Solong. Sehingga sebelum pulang ia membeli beberapa kilo bubuk kopi Ulee Kareng untuk dibawa ke Malaysia.

“Minuman yang paling saya suka di Aceh adalah Kopi. Dan makanan yang paling lezat adalah ayam penyet. Kalau saya tinggal lama lagi di Aceh ini, saya akan bertambah gemuk,” kata Izuan sambil tertawa. (Hafeez Jiddan/Acehjurnal)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar